Pada kesempatan ini saya ingin membahas kembali sedikit apa yang waktu itu pernah saya pelajari dan juga pernah saya bawakan sebagai materi ketika saya pernah mencoba untuk mengadakan sebuah training kecil-kecilan di suatu Sekolah. Ini suatu pengalaman yang menarik dan sangat berharga bagi saya. Dan sebenarnya ulasan ini mungkin juga sedikit banyak saya belajar dari Bapak Erbe Sentanu lewat bukunya yang sempet saya review juga di blog ini yaitu Quantum Ikhlas.

Berbicara soal pikiran tentu kita sama-sama tahu asalnya itu pasti dari OTAK. Dan sederhananya perasaan itu berasal dari HATI. Bukan hati dalam arti yang sesungguhnya yaa. Karna hati itu kan bagian dari sistem pencernaan. Tapi yang saya maksud disini adalah Hati atau Qalbu di dalam diri manusia itu sendiri. Lalu kenapa dengan dua hal ini?? Nah, yang jadi masalah adalah sangat disayangkan masih banyak diantara kita ini yang lebih sering terlalu fokusnya atau seringnya itu lebih mengutamakan dari satu sisi saja yaitu PIKIRAN.

Sampai sekarang, saya berani jamin hampir semua dari kita ini pasti udah pernah bahkan udah sangat sering kali mendengar istilah “POSITIVE THINKING“, iyaa kan?? Sampai-sampai pun juga ada yang buat lagunya berjudul itu. Cari sendiri aja deh kalau mau tahu!! 😀 Cuman gitu pun walaupun udah pada tahu istilah itu, tetep aja masih juga banyak yang belum paham betul-betul seperti apa yang dimaksud dengan istilah positive thinking. Apalagi menerapkannya dengan benar. Dan memang, yang namanya untuk bisa mengatur pikiran agar tetep selalu positif itu sangat tidak gampang!!

Suatu riset pun menyatakan bahwa setiap manusia memiliki 60.000 pikiran setiap harinya. Bayangkan aja tuuh?? Kalau ditulisin satu per satu pun pasti capek banget kan?? Makanya gak heran pasti ada lah 10% bahkan ada yang bisa sampai 50% dari total seluruh pikiran itu yang melenceng atau mengarah ke hal yang negatif. Karna mungkin lepas dari kontrol otak sadar kita. Yang bisa jadi itu disebabkan adanya faktor dari diri kita sendiri atau mungkin dipicu karna adanya pengaruh dari luar. Maka pada dasarnya, kalau kita mau fokus untuk ber-positive thingking itu berarti sama dengan kita harus mau berusaha untuk terus menghindari dan mencegah timbulnya negative thingking yang sekian persen itu tadi, bener kan?? Terus kira-kira gimana caranya coba?? Nah, sebelum itu kita harus pahami dulu nih beberapa hal berikut:

Tiga hal dasar kenapa perlu hati-hati dengan “Positive Thinking”

Pertama, ASALNYA!! Banyak yang tidak sadar bahwa sebenarnya setiap pikiran-pikiran negatif itu, awal mula munculnya iyaa selalu dari perasaan yang negatif (hati) bukan dari pikiran-pikiran (otak) kita.
Kedua, USAHANYA!! Karena penyebab timbulnya itu dari perasaan di dalam hati (bawah sadar), maka semua usaha yang dilakukan untuk berpikir positif yang gak dimulai dari hati pun jadi gak tepat sasaran.
Ketiga, EFEKNYA!! Saat kita berusaha untuk terus berpikir positif, secara tidak sadar artinya itu kita sedang “memusuhi, membenci, dan tidak menyukai” bagian dari diri kita sendiri (yang negatif tadi). Sehingga yang terjadi malah bagian negatif itu akan semakin terlihat karna secara pikiran bawah sadar bagian negatif ini lah yang jadi fokus dan hasilnya kita pun jadi semakin gak menghargai diri sendiri.

Makanya gak heran kan kalau ada orang yang begitu ketimpa masalah berat, terus ketika kita semangatin dan bilang udah yang penting kamu “positive thinking” aja deh. Bisa gak dia seketika langsung nemu pikiran positif?? Iyaa jelas enggak bisa. Karena hatinya disaat itu masih galau tingkat dewa dan dia masih merasakan sulitnya masalah itu gimana. Jadi kita suruh mikir pun belum tentu dia bisa berpikir lagi mana yang termasuk positif dan mana yang negatif. Kalau pun orang itu terus memaksakan diri untuk ber-positif thinking, yang ada malah dirinya sendiri juga lah yang akan merasa terbebani. Karna yang dia lawan itu adalah bagian dari dirinya sendiri atau akibat kesalahannya sendiri. Inilah cikal bakal orang-orang yang mudah stress, gampang putus asa, suka galau, gak bisa mencari solusi, merasa gagal atau dampak buruk lainnya. Kalau mau contohnya bayangin aja misalkan ketika sahabat gak lulus nyoba PTN, gagal menjalankan usaha, bermasalah menjalin hubungan dengan orang lain, dsb.

Jadi, sebenarnya konsep yang seperti ini tuh menurut saya sih masih kurang tepat untuk diterapkan!! Bukan berarti salah yaa!! Iyaa jelas kalau pilihannya dibandingkan dengan Negative Thinking prinsip ini jauh lumayan baik. Jadi artinya apa?? Prinsip untuk menjadi orang yang Positive Thinking seperti itu saja rasanya emang belum cukup karna masih ada yang kurang pas. Kita perlu menerapkan cara yang lebih tepat dan efektif lagi untuk mengatasi setiap masalah-masalah yang akan kita hadapi. Dan cara yang paling tepat itu adalah dengan membiasakan diri memiliki prinsip menjadi orang yang lebih “Positive Feeling”. Coba baca ulang lagi deh ketiga hal yang saya sebutkan diatas. Mudah-mudahan sahabat bisa paham dengan yang saya maksud.  🙂

“Untuk berubah, diperlukan pergeseran gelombang otak dari perjuangan pikiran sadar menjadi tuntunan bawah sadar (perasaan). Pikiran Anda yang terlalu keraslah yang membuat Anda terus terjebak dalam masalah yang ingin Anda selesaikan.” Paul T. Schlee, M.A.

Pembahasan lebih lengkapnya seperti apa cara yang saya maksud dengan istilah Positive Feeling ini, akan kita bahas di tulisan berikutnya. Sekian dulu sharing kita hari ini, tetep kunjungi Chaidir’s Web dan nantikan update dari tulisan saya selanjutnya.

Selamat Beraktivitas… Tetap Semangat Berkarya!! ^_^