Beli iPad atau Samsung Galaxy Tab? Sebenarnya cerita ini berawal dari keinginan saya menggunakan perangkat tablet. Hal ini dipicu dari pengalaman saat menggunakan smartphone yang rasa-rasanya kurang maksimal. Untuk beberapa aktivitas tertentu.

Pakai smartphone meski layarnya sudah 5 inchi kok tetap berasa kurang lega. Seperti misal ketika digunakan untuk keperluan editing video ataupun blogging menulis artikel. Meski sebenarnya tetap bisa aja sih dilakukan. Tapi kesannya agak sedikit memaksakan.

Kenapa tidak pakai laptop saja?

Dijamin puas dengan ukuran layar dan kemampuannya dalam hal produktivitas.

Alasannya karna laptop kurang praktis.

Butuh tempat yang pas. Kurang nyaman saja kalau harus buka laptop saat di bus —misal. Dengan perangkat yang kecil —katakanlah smartphone, bahkan ketika sedang duduk-duduk istirahat pun bisa dimanfaatkan untuk sambilan mengetik artikel.

Laptop juga mesti nunggu booting dulu untuk bisa digunakan. Kalau smartphone tinggal unlock saja kan? Siap pakai.

Juga dalam hal ketahanan daya simpan baterai. Sering beberapa kali mengalami kejadian seperti saat sedang dalam kebutuhan mobile —di perjalanan— baru pakai beberapa saat baterai laptop ternyata sudah tinggal beberapa persen. Tadinya mau ngapain-ngapain jadi terpaksa tertunda. Kalau sudah begini ide menulis pun bisa saja hilang.

Kalau saat menggunakan smartphone jarang mengalami hal semacam itu.

Nah, jadi terpikirkanlah untuk gimana kalau upgrade saja ke perangkat yang layarnya lebih besar dari smartphone tapi tidak sampai ribet seperti laptop. Maka jawabannya adalah coba menggunakan tablet.

Pengalaman Memilih Tablet Apa Saja Pertimbangannya?

Cara aman pertimbangan memilih tablet

ciricara.com

Walaupun memang pasar tablet saat ini tidak terlalu ramai —menurut saya. Paling ada beberapa kali lihat yang pakai tablet. Itupun oleh sebagian orang kebanyakan digunakan untuk bermain game. Atau buat hiburan nonton youtube dan film favorit.

Dari segi layar tablet memang lebih enak dipandang. Ketimbang harus nonton di smartphone yang sempit. Pun enak untuk dibawa kemana-mana. Bisa menamani setiap aktivitas ketika sedang berada diluar rumah ataupun di kantor.

Saya tidak boleh ikut-ikutan menjadi gamers. Tujuan utamanya seperti yang saya katakan diawal. Yaitu untuk menunjang aktivitas yang lebih produktif. Ini yang utama. Bukan untuk sekedar hiburan atau main. Sesekali mungkin boleh lah. Tapi untuk main game bagi saya tidak perlu —lebih baik dihindari malah.

Bingung mau beli tablet yang mana?

Setelah beberapa kali searching di internet —karna sebelumnya saya tidak mengikuti perkembangan tablet— ternyata ada beberapa merk dan tipe yang bisa dijadikan sebagai pilihan. Sempat bingung juga mau pilih tablet yang mana. Pilihannya ada iPad, Samsung Galaxy Tab atau Mi Pad.

Saya lebih suka dengan tiga pilihan itu saja. Walaupun memang mungkin ada yang lainnya. Saya kurang tertarik. Khawatir malah dapat yang abal-abal. Sekarang ini brand-brand baru kan banyak yang niru-niru. Tapi dari segi kualitas jauh. Dari segi harga memang terjangkau.

Harga dan Kualitas

Bicara soal harga dan kualitas. Biasanya memang selalu berbanding lurus. Harga mahal kualitas yang didapat biasanya bagus —lebih awet. Harga murah biasanya juga pasti menyesuaikan lah dengan modalnya. Meski setiap brand tidak bisa disamaratakan soal standar kualitas dan harga seperti ini. Bisa saja antar produsen punya range harga yang berbeda-beda untuk kualitas yang diberikan.

Brand yang sudah punya nama biasanya lebih mudah untuk menjual dengan harga tinggi. Brand yang tidak begitu terkenal meski punya kualitas bagus, malah terkadang harus jual dengan harga murah agar bisa laku.

Sebagai konsumen kita harus cerdas dalam mempertimbangkan dan menilai spesifikasi yang ditawarkan. Juga melihat ulasan dari konsumen yang sudah menggunakan produk yang ingin kita beli. Ini penting. Agar nantinya kita bisa puas. Memilih produk yang sesuai dengan harapan.

IPad, Samsung Galaxy Tab dan Mi Pad, Pilih yang Mana?

IPad sudah jelas produknya. Kita tahulah kualitas produk Apple. Coba cek —benchmark— dari nilai antutunya juga sudah bisa kelihatan. Bahwa produk-produk Apple bukan hanya terkesan premium. Tapi memang pantas menjadi pilihan tablet terbaik —saat ini. Katakanlah seperti series iPad Pro 2018.

Ipad pro 2018 bingung milih tablet

gsmarena.com

Hanya saja harganya itu gak nahan —alias sangat mahal. Kalau memang mau digunakan untuk bekerja. Ipad pro sangat layak untuk dijadikan pilihan.

Samsung Galaxy Tab cocok juga menjadi rival berat dari iPad dalam kelas tablet. Dari segi harga bisa memotong setengahnya. Dengan kualitas yang diberikan juga cukup mumpuni. Bisa dikatakan nyaris bisa menandingi. Saat ini yang terbaru ada Samsung Galaxy Tab S6.

Samsung galaxy tab s6 bingung memilih tablet

gsmarena.com

Bedanya di sistem operasi dan kualitas dapur pacu.

IPad menggunakan iOS dan chipset dari perusahaan apple sendiri. Seri terakhir A12X Bionic. Yang sudah terkanal performanya. Gahar abis.

Sementara samsung sempat punya chipset keluarannya sendiri juga Exynos. Namun pada seri terakhir mereka menggunakan chipset Qualcomm. Dan untuk sistem operasinya masih menggunakan android. OS selular sejuta umat.

Android itu kalau dipakai untuk perangkat seluer seperti smartphone saya rasa masih oke lah. Tapi kalau untuk tingkat yang lebih advance hmm…

…untuk bisa dapatin pengalaman yang lebih baik rasanya iOS lebih cocok dijadikan pilihan. Iya enggak sih?

Saya berpikir.

Xiaomi mi pad 4 bingung memilih tablet

gsmarena.com

Kalau semisal tetap ingin menggunakan Android, udah deh pakai yang standard aja sekalian. Bisa gunakan Mi Pad 4 keluaran Xiaomi. Chipsetnya sudah lumayan SnapDragon 660 dengan RAM 4GB. Cukup lah. Untuk harga bisa memotong setengahnya dari harga Samsung Galaxy Tab S5E. Hemat banyak.

Samsung Bisa Pakai Stylus Pen, Sementara Xiaomi Belum

Bingung memilih tablet pakai stylus pen atau apple pencil

samsung.com

Sempat ragu-ragu menimbang poin ini.

Lebih tepatnya bisa dikatakan sempat tergiur. Enak kan kalau bisa pakai pencil. Poin ini juga bisa dikatakan penting untuk menunjang produktivitas. Utamanya dalam hal desain. Atau bisa dipakai untuk proses cropping dan positioning dalam mengedit video. Agar bisa lebih akurat —sebagai pengganti mouse.

Sebenarnya kembali lagi ke tujuan dari menggunakan tablet itu sendiri. Untuk apa?

Lebih sering pakai untuk desain atau menggambar kah? Jika tidak maka tawaran samsung —stylus pen— bisa diabaikan dan Mi Pad masih bisa dijadikan opsi. Sama-sama android. Sama-sama dengan dukungan RAM 4GB. Untuk yang harganya mendekati Mi Pad 4 ada Samsung Galaxy Tab A with S-Pen 2019. Namun spek-nya agak dibawah sedikit. Harga 3jutaan menang di stylus pen. Dapur pacunya berbekal RAM 3GB dan Exynos 7904.

Samsung galaxy tab a with s pen 2019 bingung milih tablet

gsmarena.com

Masih bingung mau beli tablet yang mana…

…sekarang tinggal penentuan akhir.

Pertimbangannya adalah berapa budget yang tersedia saat ini? Atau mungkin perlu bersabar dulu agar budgetnya bisa terkumpul.

Baca juga : Pentingnya Punya Rem Pengeluaran, Lagi Banyak Uang Pengen Belanja Terus

Setiap orang pasti inginnya adalah yang terbaik. Tapi kalau dari segi kantong belum mumpuni iya gak usah memaksakan diri juga. Sampai ngutang ke teman. Atau sampai milih membeli secara kredit. Jangan. Lebih baik sesuaikan dengan kemampuan.

Kalau memang dirasa butuhnya saat ini. Iya sudah berapa alokasi budget yang dimiliki saat ini. Sesuaikan dengan pilihan harga produk yang tersedia. Langsung beli. Jika belum butuh-butuh amat maka masih ada waktu untuk menabung kembali.

Akhirnya beli iPad mini 5 2019

Setelah melewati pertimbangan sana-sini. Bukan hanya sekedar searching di internet. Saya juga datang ke toko offline terdekat. Untuk bisa sekedar megang tabletnya. Agar bisa mengira-ngira ukuran tablet mana yang cocok. Dan juga agar bisa tanya-tanya langsung ke sales-nya. Terkait fitur-fitur yang ditawarkan maupun kisaran harga produk saat ini. Biasanya kan beda dengan harga yang di internet.

Beli tablet secara offline atau online?

Memang kalau beli dari online shop harganya pasti lebih murah. Ini juga sempat membuat saya ragu mau beli online atau langsung ke toko. Beli online terkadang khawatir produknya tidak original saja. Seperti beli iPad. Banyak yang versi kw kan. Meski memang sebenarnya bergantung gimana kita selektif memilih toko online-nya sih.

Ketika membeli iPad mini 5 2019 ini saya lebih memilih untuk langsung beli ke Ibox Store. Sayangnya di Ibox terdekat iPad mini 5 ini sedsng kosong. Akhirnya sampai bela-belain ke Ibox store yang jauhan. Karna udah saking penasarannya pengen segera nyobain tablet. Hehe.

Beli ipad mini 2019 di ibox atau online shop

maps.co.id

Sebelumnya saya juga sempat tanya ke beberapa seller di tokopedia. Namun kebanyakan tidak ready. Atau mesti PO dulu. Iya sudah gak papalah keluar budget lebih. Akhirnya beli di toko offline. Produk yang didapat juga lebih pasti.

Oh iya, kenapa akhirnya saya pilih tablet iPad?

Seperti yang sudah saya ulas diatas. Pertimbangan utamanya adalah dari segi sistem operasi dan dapur pacu. Juga dari sisi fitur yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang kebutuhan. Pengennya sih setelah beli tablet tidak perlu lagi repot buka laptop. Maka disini peran aplikasi-aplikasi yang didukung oleh tablet pun menjadi penting.

Seperti untuk editing video. Kalau di Android device saya bisa gunakan Adobe Rush atau Kinemaster. Untuk kinemaster sendiri versi gratisnya ada watermark yang menggangu. Kalau mau update ke premium harus bayar bulanan. Yang benar aja bayar bulanan.

Sedangkan di iOS ada aplikasi yang jauh lebih keren yaitu LumaFusion. Berbayar juga. Tapi hanya sekali untuk seumur hidup. Cukup worth it yang ini lah. Apalagi jika kerjaan Anda memang banyak membuat konten video maka aplikasi LumaFusion bisa menjadi jawaban —bagi yang suka mobile menggunakan smartphone ataupun tablet.

Beli ipad mini 5 2019 aplikasi lumafusion keren

luma-touch.com

Untuk multi tasking juga di iPad sangat nyaman. Sejauh ini tidak ada terasa nge-lag. Dengan dukungan chipset A12 Bionic. Dan memang ini yang diharapakan. Ketika menggunakan aplikasi WordPress untuk menulis artikel ini pun terasa ringan. Sebelumnya di smartphone Android saya suka lemot.

Fitur split view juga sangat membantu. Bisa buka browser atau youtube sambil ngetik di notes. Ini sangat berguna ketika buat konten artikel biasanya saya juga perlu sedikit riset dari beberapa sumber terkait. Atau sekedar mencari gambar ilustrasi.

Pengalaman mengetik naskah untuk membuat konten di blog juga sejauh ini oke. Saya sedang mencoba mengetik tanpa menggunakan keyboard tambahan —wireless keyboard. Tadinya mau beli tapi budgetnya udah cukup habis-habisan. Jadi pending dulu.

Hanya mengandalkan papan ketik bawaan juga sudah lumayan. Terbilang mudah dan jarang typo. Gak pegel juga. Kalau dari smartphone karna ukurannya kecilan jadi suka pegel. Di iPad Mini 5 ini bisa lah untuk mengetik dengan 10 jari. Bukan 10 ding. Mungkin cuman 6 jari. Karna ukurannya gak selebar papan ketik di laptop. Atau dua jari jika posisi portrait.

Fyi, tulisan-tulisan yang saya tulis sepanjang bulan Oktober 2019 di blog ini semuanya digarap menggunakan perangkat smartphone Vivo seri Y71. Hanya terkadang untuk merapikan bagian tertentu barulah menggunakan laptop.

Lebih ke challenge diri sendiri juga sebenarnya.

Kalau dulu alasan jarang update blog karna sok sibuk dan malas mau buka laptop. Sekarang udah canggih kan. Minimal ada smartphone yang bisa dimanfaatkan. Apalagi kalau sudah punya tablet. Harusnya semakin lebih mudah dan semakin portabel. Membuat suatu konten blog bisa dimana saja dan kapan saja.

Teman-teman sudah coba belum ngeblog dari smartphone? Bagaimana rasanya? Share di kolom komentar ya.

Semoga bermanfaat.