Lewat tulisan ini saya mau nyampaikan sedikit pemikiran saya aja, yang mungkin Sahabat pembaca juga setuju. Atau malah bisa jadi Sahabat pembaca selama ini belum sadar dengan apa yang akan saya sampaikan. Atau mungkin juga sebenarnya Sahabat sudah paham, tapi malah sama sekali belum pernah mencobanya.

Seperti kita tahu bahwa kita ini kan adalah bagian dari makhluk sosial. Maka kegiatan berinteraksi dengan orang lain rasanya memang sudah menjadi kebutuhan. Dan bahkan dari interaksi yang kita lakukan, kita bisa belajar sesuatu. Persis seperti anak kecil yang mengamati orang dewasa. Tanpa disadari hal-hal yang dilakukan orang dewasa tersebut juga nantinya akan dilakukan sama si anak tadi.

Jadi sebenarnya sadar atau tidak sadar, lingkungan sekitar kita tentu sangat membawa pengaruh terhadap perkembangan diri kita sendiri. Kalau kita berkawan dengan penjual minyak wangi, maka kita pun bisa kecipratan wanginya. Apa yang sering kita lakukan sekarang, bisa jadi itulah yang akan membentuk diri kita di masa mendatang.

Apakah ini salah?

Tidak. Saya rasa itu memang alamiah. Apalagi misal pas Anda sedang merasa kagum dengan seseorang. Secara otomatis pikiran Anda kan jadi terfokus dengan kehebatan orang tersebut. Jadinya membuat Anda merasa pengen bisa menjadi sehebat dia. Saking kagumnya, Anda terus ngikuti gimana perkembangannya. Sampe akhirnya Anda terbiasa dan dapat polanya seperti apa. Disaat itu Anda mungkin akan punya beberapa kesamaan dengan orang yang Anda kagumi.

Anda Sudah Mirip dengan Orang Lain

Nah, kesamaan itu lah yang menurut saya perlu diperhatikan. Saat Anda dikatakan mirip dengan orang hebat, mungkin Anda akan merasa bangga. Tapi kenyataannya saat Anda mirip dengan orang lain, bisa dikatakan Anda belum bisa lebih hebat dibandingkan dia. Bisa meniru saja bukanlah sesuatu hal yang baik. Kita harus berpikir gimana caranya supaya bisa membuat sesuatu hal yang berbeda.

Di dunia blogging, saya sering ketemu dengan kejadian-kejadian yang seperti ini. Saat melihat blog A, saya kok merasa blog ini mirip-mirip dengan blog terkenal yang sudah lama saya kunjungi. Kalau diselidiki pasti benar yang saya katakan, bahwa si empunya blog A ini ternyata memang punya ketertarikan dengan blog yang mirip-mirip itu. Jadinya wajar lah dia terpengaruh.

Misalkan lagi begini, Anda sangat sering melihat orang yang jago ngelawak di TV dan Anda suka. Bukan gak mungkin nantinya saat sehari-hari, Anda juga bisa ngelawak sedikit-sedikit. Atau misal Anda sangat tertarik dengan ilmu kimia, jadinya asal ngomong dengan orang lain pun bisa aja ada istilah kimia yang gak sengaja Anda ucapkan.

Gitu juga dengan ngeblog. Ketika Anda sering baca tulisan blog terkenal yang sangat Anda suka. Bisa-bisa nanti gaya bahasa tulisan di blog Anda pun juga akan hampir mirip-mirip. Coba perhatikan ada berapa banyak blog yang terpengaruh dengan gaya ngeblognya Raditya Dika? Atau blog terkenal lain yang bahas tutorial, sampe-sampe gaya penulisannya hampir gak jauh beda. Atau blog lain yang bahas tentang SEO, tentang cerita-cerita daerah, tentang anime dan lain sebagainya.

Saya pribadi malah agak kurang suka kalau sampai dibilang mirip-mirip. Emang kita anak kembar apa? Kok bisa sampe harus sama. Kalau kebetulan? Bisa jadi. Tapi gimana pun juga pasti kelihatan mana yang dia miripnya karna kebetulan, dengan yang miripnya karna niru-niru. Hehehe.. iyaa kan? ๐Ÿ˜€

Menginspirasi Itu Harusnya Membangun

Tentu saya juga punya blog inspirasi. Tapi kadar tingkat kekaguman saya dengan suatu blog yang saya rasa keren dan hebat itu bisa dibilang iyaa cuman sekedarnya aja. Seringnya kalau ketemu dengan sesuatu yang menginspirasi, saya malah pengen belajar dari sana. Saya harus coba cari tahu,

  • Kenapa dia bisa kelihatan hebat dimata orang lain?
  • Kenapa dia bisa sampai sukses seperti sekarang?
  • Apa aja kira-kira keunikan yang dia punya??
  • Apa yang bisa buat dia sampai berhasil?
  • Seberapa lama sampai dia bisa jadi hebat?

Pokoknya kalau bisa saya cari tahu jalan yang dia lalui. Biar saya bisa belajar juga. Terkadang malah kita gak harus minta diajarin dengan dia kok. Justru lebih bagus kalau kita bisa belajar langsung dari gurunya. Sekarang pertanyaannya dia mau gak ngasih tahu gurunya siapa? Hehehe.. ๐Ÿ˜€

Jadi intinya iyaa gitu. Kalau kita terinspirasi dengan seseorang, usahakanlah supaya kita bisa ‘bangun’ dari keadaan kita yang sekarang ini, ke arah yang lebih baik lagi. Jangan cuman sekedar jadi penggemar atau kagum doang. Atau jangan cuman sekedar merasa keren gitu udah mirip-mirip dengan dia. Coba pikirkan juga, apa yang bisa saya pelajari dari orang tersebut?

Buatlah Sesuatu Yang Berbeda

Kalau kita udah bisa belajar dari orang-orang yang hebat, kita gak harus jadi sama seperti dia. Tetap bangun karakter kita sendiri. Apa kemampuan yang kita punya? Itulah yang harusnya kita perjuangkan. Ingat, bahwa setiap orang pasti punya kelebihannya masing-masing kan? Jadi harusnya kita juga bisa jadi orang yang hebat dengan jalan kita sendiri. Tinggal lagi prosesnya tentu gak akan sama.

Contoh, misalkan saya terinspirasi dengan kepopuleran Facebook. Kemudian saya pun mempelajari gimana caranya supaya bisa buat situs jejaring sosial, pokoknya segala macam ilmu untuk membuat Facebook saya cari tahu. Lantas, saat saya udah punya ilmunya apakah keren kalau saya juga buat situs yang serupa dengan Facebook?

Gak laah. Yang ada malah bisa-bisa saya dikatain gak kreatif. Kesannya juga kelihatan agak konyol. Iyaa kan? ๐Ÿ˜€

Kondisi itu sama seperti misal ‘Anda dan saya’ udah sama-sama jago menggambar. Kalau saya tukang gambar sketsa wajah, Anda gak harus ikut-ikut gambar sketsa wajah juga supaya jadi keren dan hebat. Dari satu keahlian itu kan bisa muncul macam-macam ide. Tinggal Anda pilih

Setidaknya Anda kan masih bisa coba jadi tukang gambar kartun atau apa lah yang lain. Jadinya Anda dan saya tetap punya perbedaan meskipun bisa saja modal ilmu kita ternyata sama.

Dari perbedaan itu lah, kita bisa menjadi lebih berharga. Saat orang lain nyebut kan gambar sketsa wajah, mereka akan ingat dengan saya. Saat orang lain nyebut gambar kartun, mereka akan ingat dengan Anda. Itulah salah satu tujuannya, kenapa Anda harus berpikir supaya bisa menjadi sesuatu yang berbeda.

Dan tanpa Anda sadar sekarang kita udah sama-sama jadi orang yang hebat. Sekalipun bisa aja kan, sebenarnya diawal Anda itu terinspirasinya dari saya. Sampai-sampai Anda berusaha untuk bisa jago menggambar. Orang gak akan tahu itu. Yang orang tahu Anda jago gambar kartun. Dan siapa tahu ternyata akhirnya Anda lebih berhasil dari saya. ๐Ÿ˜€

Sayangnya masih banyak orang-orang yang malas usaha dan pengen yang serba instan. Ngelihat ini keren, ngelihat itu bagus, ngelihat ini penghasilannya tinggi, udah tinggal langsung tiru-tiru. Jadinya plagiat. Jadinya Anda cuman bisa ngandalin ide orang lain. Jadinya iyaa Anda gak akan berkembang.

Gimana dengan teknik ATM? Amati, Tiru dan Modifikasi?

Untuk beberapa kondisi mungkin iyaa teknik itu sah-sah aja digunakan. Tapi kalau Anda sudah paham dengan apa yang udah saya ceritakan diatas, saya pikir tentu akan jauh lebih bagus lagi kalau kita menggunakan teknik API saja.

Amati, Pelajari dan Inovasi

Gimana menurut pendapat Sahabat? ^_^
Sebelum pergi silahkan tinggalkan komentarnya yaa..